Bluetooth

Nama bluetooth berawal dari proyek prestisius yang dipromotori oleh perusahaan2 raksasa internasional yang bergerak di bidang telekomunikasi dan komputer di antaranya Ericsson, IBM, Intel, Nokia, dan Toshiba. Proyek ini di awal tahun 1998 dengan kode nama bluetooth, karena terinspirasi oleh seorang raja Viking (Denmark) yang bernama Harald Blatand.

Produk bluetooth dapat berupa PC card atau USB adapter yang dimasukkan ke dalam perangkat. Perangkat-perangkat yang dapat diintegerasikan dengan teknologi bluetooth antara lain : mobile PC, mobile phone, PDA (Personal Digital Assistant), headset, kamera digital, printer, router dan masih banyak peralatan lainnya. Aplikasi aplikasi yang dapat disediakan oleh layanan bluetooth ini antara lain : PC to PC file transfer, PC to PC file synch (notebook to desktop), PC to mobile phone, PC to PDA, wireless headset, LAN connection via ethernet access point dan sebagainya.

Spektrum Frekuensi Bluetooth

Sistem bluetooth bekerja pada frekuensi 2.402GHz sampai 2.480GHz, dengan 79 kanal RF yang masing-masing mempunyai spasi kanal selebar 1 MHz, menggunakan sistem TDD (Time-Division Duplex). Secara global alokasi frekuensi bluetooth telah tersedia, namun untuk berbagai negara pengalokasian frekuensi secara tepat dan lebar pita frekuensi yang digunakan berbeda. Penggunaan spektrum frekuensi 2.4 GHz secara global belum diatur.

Dalam transceiver bluetooth ada tiga kelas pembagian daya yaitu :

1.Daya kelas 1 beroperasi antara 100 mW (20dBm) dan 1mW (0dBm) dan didesain untuk peralatan dengan jangkauan yang jauh hingga 100m.
2.Daya kelas 2 beroperasi antara 2,5 mW (4dBm) dan 0,25mW (-6dBm) dan didesain untuk peralatan dengan jangkauan yang jauh hingga 10m.
3.Daya kelas 3 beroperasi pada 1 mW (0dBm) dan didesain untuk peralatan dengan jangkauan pendek atau sekitar 1m.

 

Interferensi Dengan Teknologi Lain

Selain memiliki potensi interferensi dengan frekuensi sinyal ponsel itu sendiri, penggunaan frekuensi radio dalam modul bluetooth juga berimbas pada munculnya interferensi teknologi lain yang memanfaatkan frekuensi radio. Potensi interferensi yang cukup besar adalah peralatan cordless phone, oven microwave, maupun 802.11 wireless LAN. Kasus yang banyak terjadi adalah meningkatnya tingkat penggunaan 802.11 wireless LAN diseluruh dunia dan Indonesia tentunya. Potensi interferensi kedua kedua peralatan tersebut justru paling besar dibandingkan dengan peralatan lain. Alasannya sangat jelas, karena keduanya menggunakan frekuensi kerja 2,4 GHz.

 

 

Sumber : Dari berbagai Sumber

 

HOME :: BIMBINGAN TUGAS AKHIR :: ARTIKEL TEKNOLOGI :: ARTIKEL LAINNYA :: LINK PENTING :: BUKU TAMU

Copyright © 2008 Sinau Online email: alifahnuha@gmail.com.